Teruslah menceritakan kepada anak-anak kita cerita tentang Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Karena itu merupakan jalan yang ampuh untuk kita mengenalkan Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam kepada anak-anak kita. Alangkah bahagianya orang tua yang didatangi anaknya kemudian si anak bertanya tentang Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam kepada orangtua. Si anak meminta diceritakan tentang Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam kepada orangtuanya.
Ketahuilah, ketika seorang anak sudah mulai menanyakan tentang nabinya kepada orangtua, ingin tahu tentang pribadi nabinya, maka inilah tanda bahwa anak kita memiliki hubungan kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam.
Rubahlah dongeng sebelum tidur yang awalnya adalah cerita-cerita dongeng, maka saat ini jadikan dongeng sebelum tidur adalah cerita-cerita tentang Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, keluarga Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, akhlak Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, kasih sayang Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam kepada umatnya, perjuangan Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, dan semua hal tentang Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Sehingga anak-anak kita akan mengenali siapa nabinya.
Tidaklah seseorang telah mengenal Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam melainkan pasti timbul cinta di dalam hatinya kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, dan benih cinta itu akan menyebabkan kerinduan yang dalam untuk dapat bertemu dan memandang wajah mulia yang dicintai, yaitu Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Untuk itulah kita kenalkan anak-anak kita kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, salah satunya dengan menceritakan kisah-kisah Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam kepada anak-anak, hingga timbulah bibit cinta anak kita kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Puncaknya anak kita akan merasakan rindu dan ingin berjumpa dengan Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam.
Kalau sudah timbul kecintaan dan kerinduan anak-anak kita kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, maka apapun yang disabdakan Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam pasti ia akan yakini dan ikuti. Apa yang diperbuat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam pasti ia ikuti. Cara makannya akan mengikuti Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, cara tidurnya kan mengikuti Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, cara minumnya akan mengikuti Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, ia akan rindu untuk senantiasa melaksanakn sunah-sunah dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Kalau sudah seperti ini, dimana pun anak kita berada, di lingkungan yang seperti apapun. Anak-anak kita akan terjaga dan tidak terpengaruh oleh hal-hal buruk yang dapat merusak akhlak serta pemikirannya.
Lebih dari pada itu, kalau kerinduan daripada anak-anak kita sudah memuncak, sehingga ia tidak mau melakukan hal yang dilarang Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, dan ia menjalankan apa yang dicontohkan Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, pastilah anak-anak yang seperti ini akan menjadi anak-anak yang sholeh da berbakti kepada orangtuanya.
Maka janganlah kita bermimpi ingin menjadikan anak-anak kita menjadi anak yang soleh dan berbakti sedangkan kita tidak pernah mengenalkan anak-anak kita kepada keindahan akhlaknya Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam….
SELAMAT BERCERITA………….
Alhamdulillah