Mus’ab Bin Umair dalah seorang pemuda yang sangat kaya raya, pemuda yang terkenal dengan minyak wangi yang mewah, serta pakaian nya yang terbuat dari sutra yang sangat halus dan mewah pula. Apabila berjalan, maka ia berjalan dengan sombong nya dengan kemewahan yang dimiliki nya. Begitulah yang nampak dari pada kepribadian Mus’ab Bin Umair.

Namun ketika Mus’ab Bin Umair mengenal Rosululloh , terikat hati nya dengan Rosululloh, maka berubah lah keadaan nya, pakain yang ia pakai tidak seperti dengan pakaian yang ia pakai ketika masa jahiliyah. Ia hidup dengan sederhana dan tidak bermegah-megahan.

Siapapun orang yang pernah memandang wajah Rosululloh pasti akan jatuh cinta, dan begitu pula lah yang di alami Mus’ab Bin Umair, dari mulai mengenal Rosululloh, memandang beliau, memperhatikan beliau, maka tertarik lah Mus’ab Bin Umair untuk mengikuti risalah yang beliau bawa. Hingga akhir nya Mus’ab Bin Umair memutuskan untuk masuk kedalam agama islam.

Masuk nya Mus’ab Bin Umair kedalam agama islam bukan merupakan keputusan yang mudah bagi Mus’ab Bin Umair sendiri, Kenapa???

Karena, Mus’ab Bin Umair merupakan seorang anak yang sangat patuh terhadap Ibu yang ia cintai, tidak pernah membantah apa yang di perintahkan ibu nya. dan Ibu Mus’ab Bin Umair sangat tidak suka dengan ajaran yang di bawa Rosululloh. maka bisa kita bayangkan betapa bingung nya Mus’ab Bin Umair untuk menentukan pilihan yang berat, memilih ikut bersama Rosululloh berarti ia meniggalkan ibu nya, membuat ibu nya akan marah, bahkan membenci nya. Namun apabila ia memilih ibu nya, maka Mus’ab Bin Umair akan hidup dalam keadaan tidak beriman kepada Alloh dan Rosul Nya.

Mus’ab Bin Umair pun memilih mengikuti Rosululloh, namun secara sembunyi-sembunyi. Namun seiring berjalan nya waktu berita tentang masuk nya Mus’ab Bin Umair kedalam agama islam terdengar oleh Ibunda nya. Tentu hal ini membuat sang ibu marah besar, hingga akhir nya Mus’ab Bin Umair dipenjara atau dikurung oleh Ibu nya, tidak hanya sekedar dikurung di sebuah ruangan, namun Mus’ab Bin Umair tidak di berikan makan oleh ibu nya. akan tetapi Mus’ab Bin Umair tetap teguh pada pendirian nya untuk mengikuti agama yang dibawa oleh Rosululloh.

Sang ibu pun tidak kehabisan akal agar Mus’ab Bin Umair keluar dari agama islam, hingga sang ibu mengancam “apabila engkau (Mus’ab Bin Umair) tetap dalam ajaran Muhammamad maka aku tidak akan mau makan” Begitulah yang dikatakan ibunda Mus’ab Bin Umair.

Mus’ab Bin Umair adalah seorang pemuda yang terkenal bakti kepada ibu nya, namun ketika dihadapkan dua perkara ini, yaitu taat kepada ibu nya atau meninggalkan agama Alloh dan Rosululloh, maka ia memilih tetep berpegang teguh pada agama Alloh dan Rosululloh, dan ia memilih untuk tidak menuruti ibu nya, Mus’ab Bin Umair mengatakan kepad ibu nya : “wahai ibu, walaupun ibu memiliki 70 nyawa, kemudian mati, hidup kembali, mati, hidup kembali. Aku tetep akan berpegang teguh pada agama ini.

Begitulah teguh nya hati Mus’ab Bin Umair yang lebih memilih Alloh dan Rosul Nya. hingga akhir nya Mus’ab Bin Umair memeluk agama islam hingga wafat nya.

Mus’ab Bin Umair adalah duta islam pertama kali yang sampai di madinah.  Pada saat peperangan uhud, wafat lah Mus’ab Bin Umair sebagai syahid di jalan Alloh.

Dan beliau ketika itu memiliki pakaian yang sudah usang yang terdapat 70 tambalan lebih. Dan gamis yang di pakai nya tidak bisa menutupi tubuh nya. Rosululloh melihat nya dan menangis lah rosululloh. Beliau mengatakan sungguh aku dapati Mus’ab Bin Umair adalah adalah orang yang paling mewah berjalan di kota mekah, dan sekarang ia syahid dan tidak ada pakian yang cukup untuk menutupi jasad nya. Maka rosululloh memerintahkan untuk menutup kepala nya dengan gamis dan menutup kaki nya dengan daun. Ia dimakamkan disamping paman nabi yaitu sayidina hamzah.

Pelajaran……

Apa yang membuat sayidina musab bin umair hingga ia mau merubah kehidupan nya yang dulu penuh dengan harta dan kemewahan. Namun ketika ia memutuskan untuk masuk islam ia harus syahid dan dalam keadaan kekurangan pakaian.  Secara pandangan dzohir hal ini sangat menyakitkan bagi Mus’ab Bin Umair namun bagi diri Mus’ab Bin Umair sendiri justru hal yang ia pilih dan alami sangat menggembirakan. Kenapa ini bisa ia rasakan?  Tidak lain dan tidak bukan adalah rasa mahabah yang sangat besar kepada Rosululloh. apapun rela ia korbankan mulai dari harta hingga nyawa ia berikan asalkan mendapatkan kecintaan serta keridoan Alloh serta Rosululloh.

Inilah dahsyat nya mahabah para sahabat yang tidak mungkin bisa di bandingkan dengan siapapun, mereka para sahabat memiliki mahabah yang sangat tinggi kepada rosululloh, dan mahabah yang sidiq, betul betul mahabah tanpa ada niat apapun melaikna hanya kecintaan kepada alloh dan rosul nya.

Semoga dari kisah yang singkat ini dapat menambah mahabah kita kepada para sahabat, kepada rosululloh dan kepada Alloh swt. Juga memotifasi kita untuk memberikan apa yang kita punya untuk agama ini. Tentu kita tidak akan bisa meniru para sahabat, namun setidak nya kita mengikuti langkah mereka, kita korbankan apa yang kita punya semampu kita itu adalah hal yang akan dapat menjadikan kita mendapat kecintaan Alloh dan Rosul nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.